Sabtu, 22 Juli 2017

Plus Minus Ertiga Diesel Hybrid, Ulasan Lengkap

Baru saja ini, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai agen pemegang merk Suzuki di Tanah Air sudah meluncurkan mobil low multi purpose vehicle (LMPV) andalannya, Ertiga Diesel Hybrid, yang dikawinkan dengan transmisi manual 5 percepatan.

Mobil itu diklaim juga sudah disematkan bebrapa feature mutakhir seperti Smart Hybrid Vehicle Sistem (SHVS) dan dibantu Integrated Starter Generator (ISG) yang buat kendaraan satu ini lebih hemat dari versus gasoline.

Walau sekian, tidak sah rasa-rasanya bila tidak lakukan pengujian. Sebentar sesudah seremoni peluncuran, beberapa jurnalis, termasuk juga VIVA. co. id, di ajak rasakan mobil keluarga memiliki tujuh penumpang itu menuju Bogor, Jawa Barat. Paling tidak, ada 15 unit Suzuki Ertiga Diesel Hybrid yang dapat dijajal mass media untuk ketahui perform serta kenyamanannya.

Design interior serta eksterior mobil Ertiga

Pertama kalinya memandangnya, design eksterior Ertiga Diesel nyatanya tidak jauh lain dengan type GX memiliki bahan bakar bensin. Yang membedakan cuma dari emblem DdiS (Diesel Common Rail Direct) di bagian samping serta buritan menghadirkan logo Hybrid serta Zdi dibagian belakang.

Diluar itu, ada juga headlamp with leveling fitur yang bisa ditata dengan manual, ini tak ada pada Ertiga terlebih dulu. Dengan menambahkan feature itu, level headlamp mobil dapat ditata dengan manual tinggi rendahnya. Hingga, pengendara cukup gampang menjalankannya.

Masuk ke kabin, design interior tampak cukup stylish karena gabungan warna krem pada dasbor plastik. Namun, warna itu tampak sedikit “kuno” serta cukup buat mata pengemudi capek. Tetapi, bila lihat design jok yang terbuat berbahan fabric warna beige, Suzuki kelihatannya berhasil mengemukakan pesan lega serta nyaman didalam sisi interior mobil.

Untuk pengemudi yang mempunyai postur tinggi 173 sentimeter serta berat 80 kg, design ruangan kemudi cukup nyaman. Terlebih, ada penambahan penyusunan tinggi rendah setir kemudi, hingga buat pengemudi dapat temukan tempat duduk yang nyaman.

Disamping itu, lihat dengan cermat sisi dashboard mobil, tim temukan sedikit keanehan di bagian pendingin udara (AC), sebab mobil ini sudah menghidangkan AC with Heater. Awalannya tim pernah terasa penasaran dengan feature AC with Heater. Sebab, feature ini sedikit dipakai untuk negara beriklim tropis. Tetapi, sesudah diterangkan pada akhirnya cukup dipahami.

 " AC Heater sesungguhnya hanya ingin nambah feature additional saja, karna bila beli mobil akan tidak ada customer yang cuma menilainya satu feature saja yang dihandalkan. AC heater itu lebih values saja serta compliment saja, " kata Head of Brand Development & Marketing Research 4W PTSIS, Harold Donnel, pada VIVA. co. id.

Bila lihat spesifikasi Ertiga yang berada di India, feature ini memanglah sudah disematkan. Kelihatannya, Suzuki membawa mobil Ertiga dengan full impor serta tidak ada downgrade untuk setiap bagiannya.

Walau sekian, Harold berdalih feature ini juga akan bermanfaat untuk lokasi-lokasi yang berada di Indonesia. " Umpamanya bila ke puncak, daerah dingin seperti Bandung, dapat dipakai. Diluar itu, feature ini dapat juga menolong kaca mobil terlepas dari embun, " katanya.

Selanjutnya, sisi interior beda juga turut dipoles, sebab Suzuki sudah memberi audio steering wheel controls dikelir setir, manfaat melindungi konsentrasi pengemudi waktu berkendara. Tombol-tombol itu di ciptakan jadi pengatur channel radio serta volume nada audio mobil.

Penambahan yang lain, ada power window auto down yang tersimpan dibagian supir serta penambahan dua tweeter dibagian depan. Pada bagian setir kanan juga ada tombol SHVS switch on/off yang dipakai untuk aktifkan feature idle start stop sistem (ISS).

Sedang untuk monitor multi information display (MID) ada tanda penyusunan transmisi mobil yang ditujukan untuk memberi anjuran untuk pemakai dalam mengubahkan gigi dengan manual.

 " Jadi, waktu tempat gigi tiga umpamanya, harusnya telah dipindah ke gigi empat, dia juga akan dengan automatis memberi anjuran untuk naik, bila pertanda naik panah ke atas serta ke bawah mesti di turunkan, " katanya.

Sedang, bila gambarnya berupa bulat, yang memiliki dianjurkan untuk tetaplah menjaga tempat gigi yang tengah digerakkan. Disematkan juga feature Night Mirrors pada kaca spion dalam, yang bisa menolong pengemudi kurangi kandungan sinar pengendara beda dalam keadaan gelap pada malam hari.

Menguji Keiritan

Pertama kalinya dinyalakan, nada mesin 1. 300cc yang terpasang terdengar halus untuk mobil sekelas diesel. Walau masih tetap terdengar dari dalam kabin seperti biasanya mobil bermesin diesel beda. Namun, ada didalam interior Ertiga Diesel Hybrid tetaplah merasa nyaman tanpa ada masalah nada serta getaran mesin.

Meski sekian, ada catatan yang butuh di perhatikan waktu menyalakan mesin diesel Ertiga. Sebab, mesin diesel commonrail 1. 3-liter yang disematkan nyatanya memiliki prasyarat. Satu diantaranya yakni meyakinkan seatbelt telah terpasang di bodi pengendara, serta tidak memijak gas dan kopling.

Hal semacam ini karna Ertiga sudah memakai feature Idling Start/Stop Sistem. Bila mati waktu tempat netral, cukup gampang untuk menyalakannya sekali lagi. Pengemudi cuma memijak pedal kopling. Jadi, mobil dapat dipakai kembali baik itu waktu hadapi kemacetan atau berkunjung di tepian jalan.

Saat mulai melaju di jalanan Jakarta, beberapa jurnalis ditantang untuk lakukan adu hemat bahan bakar. Hal semacam ini dikerjakan untuk menguji keiritan mobil Ertiga paling baru yang sudah menyematkan tehnologi diesel hybrid. Klaim SIS berdasar pada hasil uji yang diterbitkan BT2MP-BBPT, kendaraan ini dapat bergerak sejauh 22, 6 km. perliter (kpl) solar.

Penasaran untuk memperoleh angka mengkonsumsi paling baik, VIVA. co. id berniat tidak mematikan air conditioner (AC) waktu masuk tol dalam kota menuju Jagorawi. Keadaan jalan yang sedikit renggang buat ritme berkendara cukup konstan dengan angka kecepatan 70-80 kpj.

Sebelumnya berhenti beristirahat, sampai melintas di lokasi Sentul, keseluruhan mengkonsumsi bahan bakar Ertiga Diesel Hybrid tidak lebih dari patokan BPPT. Menurut tabel multi information display (MID) VIVA. co. id dengan tim dapat menyentuh angka 22, 5 kpl.

Tetapi, perubahan angka mengkonsumsi cukup mencolok saat tim kembali meneruskan perjalanan menuju lokasi Rainbow Hills. Dengan hidangan trek perbukitan yang berliku serta dipenuhi medan menanjak, buat alur berkendara beralih lebih agresif.

Diluar itu, karna mobil banyak bermain di gigi rendah serta pacuan rpm jadi naik dari trek terlebih dulu. Akhirnya, angka mengkonsumsi di MID turun penting.

Dari keseluruhan jarak tempuh VIVA. co. id dari Jakarta ke Rancamaya, angka yang diperoleh yakni 80, 6 km. Jarak itu jadikan mengkonsumsi bahan bakar di MID turun jadi 19 km. perliter (kpl). Meski begitu, bagaimana juga akhirnya, tetaplah alur berkendara Anda yang memastikan.

Uji Performa

Karna mobil diarahkan menuju jalanan terjal, dimana rute yang di ambil yakni menyusuri daerah bukit pelangi menuju puncak serta selesai di Hotel Rancamaya, VIVA. co. id memiliki kesempatan coba kekuatan dari Ertiga Diesel.

Waktu tiba di bukit pelangi, rasa-rasanya bukanlah perkara susah untuk LMPV diesel hybrid pertama di Indonesia satu ini, untuk dapat hadapi tanjakan karna menaruh torsi yang galak.

Mesin diesel yang mempunyai tenaga 89 horse power pada 4. 000 rpm serta torsi puncak 200 Nm di 1. 750 rpm cukup nyaman dikendarai. Torsi yang dihidangkan juga cukup besar untuk ukuran mesin kemampuan 1. 3-liter itu. Hasil itu diperoleh karna ada pertolongan tenaga yang datang dari ISG walau tidaklah terlalu menguasai.

Diluar itu, karna mobil Ertiga telah diperlengkapi variable geometry turbo (VGT) dengan spesifikasi spesial dan ditambahkan memakai turbo intercooler bertekanan 2, 45 bar, rasa-rasanya cukup nyaman waktu dipakai dalam keadaan jalanan datar ataupun meninggi.

Tetapi, panduan paling baik supaya mulus melibas tanjakan terjal yaitu melindungi momentum mulai sejak awal dengan melindungi putaran mesin pada 1. 750-2. 000 rpm. Memanglah mengalahkan jalan tanjakan dengan keadaan padat merayap tidak gampang. Dengan mobil ini, cukup tempat gear 1 serta mobil yang tengah terisi tiga orang dengan perlahan-lahan merayap ke atas.

Bila coba feature idling Start/Stop engine yang disematkan, di rasa cukup menolong pengemudi dalam tingkatkan efisiensi bahan bakar. Sebab, waktu berhenti dalam kemacetan, mobil mati dengan automatis serta mengkonsumsi kendaraan cukup terbantu.

Aktifkan feature ini begitu gampang. Langkahnya pindahkan tuas transmisi ke tempat netral, dalam keadaan mesin menyala. Lalu terlepas pedal kopling serta dengan automatis mesin juga akan mati. Untuk menyalakan mesin, tinggal injak pedal kopling.

Tetapi, yang jadi masalah yakni feature start/stop disematkan pada transmisi manual. Cukup ribet memanglah awalannya, namun bila telah punya kebiasaan akan punya kebiasaan dengan sendirinya.

Diluar itu, sepanjang dalam perjalanan, tanda SHVS berwarna hijau pada panel instrumen tampak kadang-kadang menyala. Ini yaitu bukti kalau ISG tengah lakukan pengisian daya ke baterai 70 Ah. Tehnologi ini dapat juga aktif waktu mobil deselerasi atau di waktu lakukan pengereman.

Satu sekali lagi yakni gear shift indicator. Feature ini untuk menolong pengemudi meletakkan tempat gear yang pas manfaat menjangkau titik efisiensi semaksimal mungkin saja.

Berkaitan suspensi, walaupun untuk sisi penumpang belakang masih tetap merasa sedikit keras ketika melintas jalan tidak rata dan berbatu, tetapi untuk pengemudi atau penumpang sisi depan begitu empuk serta nyaman. Akselerasi kendaraan ketika tancap gas di jalan yang lurus serta berkelok juga begitu baik.

Kesimpulan

Bila lihat dari bagian harga, kelihatannya begitu cocok Suzuki mengaplikasikan Ertiga Diesel Hybrid dengan banderol Rp219 juta. Sebab, feature yang disematkan juga cukup lengkap. Tetapi tidak cuma masalah harga, feature penambahan seperti AC Heater rasa-rasanya tidaklah perlu diaplikasikan. Sebab, tidak sangat diperlukan.


Keseluruhannya, mobil kompetitor Avanza-Xenia serta Mobilio itu cukup nyaman, tetapi alangkah sebaiknya di perhatikan juga bagian design yang tidak jauh lain dengan versus terlebih dulu.


Kekurangan : Design tidak beralih penting demikian halnya interiornya, pemakaian baterai non Lithium-ion, suspensi masih tetap dipandang keras.


Keunggulan : Harga termasuk terjangkau, handling gampang, tempat pengemudi yang nyaman, mengkonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pastinya hemat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar